Tak terhitung berapa orang yang sedang mencari contoh permission marketing. Teknik pemasaran ini agaknya menjadi alternatif baik untuk memperkaya metode-metode yang sudah ada sebelumnya. Dunia marketing adalah dunia yang selalu berkembang secepat teknologi. Dua hal ini berjalan beriringan.
Memberikan Contoh Permission Marketing
Teknik pemasaran yang sedang menjadi hit ini dipaparkan oleh Seth Godin. Dia adalah seorang ahli marketing yang menulis sebuah buku yang khusus mengupas teknik ini. Buku-bukunya telah menjadi pedoman dan kiblat banyak marketer pada perusahaan-perusahaan sukses. Pemasaran dengan cara ini disebut-sebut sebagai konsep pemasaran dengan tingkat loyalitas pelanggan yang tinggi.
Beberapa ahli juga menyatakan bahwa cara ini membuahkan hasil yang lebih baik. Tingkat efisiensinya pun lebih. Seth Godin menuliskan konsep ini dalam bukunya yang pertama kali terbit pada tahun 1999. Sudah lama memang, tapi apakah semua marketer sudah mempraktikkannya dengan baik?
Baca Juga: Sangat Membantu! Kehadiran Jasa Video Marketing Profesional untuk Perusahaan
Sebagai marketer yang baik tentunya harus memperkaya diri dengan berbagai metode. Jadi, jika konsep ini baru untuk Anda, Anda wajib mencobanya. Seth Godin memaparkan bahwa konsep dasar dari metode ini adalah kurang lebih sesuai dengan judul buku yang dia terbitkan. Jika dirangkai ke dalam sebuah kalimat pendek, maka konsepnya adalah 'berkenalan dengan orang asing, menjadikannya teman, kemudian menjadikannya pelanggan'.
Seperti hubungan pertemanan, kenyamanan dan kepercayaan adalah kunci utama. Mengapa demikian? Itu karena permission marketing adalah cara 'sopan' beriklan. Kita tidak asal mendemonstrasikan suatu produk di hadapan customer.
Promosi yang kita lakukan adalah promosi yang sudah mendapatkan izin dari sang calon customer. Dari situlah sebuah kenyamanan didapat. Seorang customer yang mengizinkan kita untuk mendemonstrasikan produk memiliki implementasi bahwa ia nyaman atau bahkan tertarik terhadap produk kita.
Bila customer tersebut merasa kurang tertarik, dia bisa saja menolak untuk menyaksikan demonstrasi. Oleh karena itu, orang yang menyaksikan adalah benar-benar mereka yang mengizinkan/mempunyai kecenderungan untuk membeli.
Contoh Permission Marketing
Dalam perjalanannya meski baru saja menjadi hit kembali, para marketer telah banyak menjalankan teknik pemasaran ini. Salah satu contoh permission marketing yang sering kita jumpai adalah subscription atau berlangganan. Ada banyak sekali brand yang menggunakan tombol subscribe sebagai persetujuan akses dari pelanggan. Jika pelanggan menekan tombol tersebut, maka perusahaan akan mengirim materi-materi promosi secara berkala.
Kita ambil contoh subscription buletin. Setelah memencet tombol subscribe, perusahaan mengirim buletin untuk dibaca para pelanggan. Isinya dapat berupa informasi-informasi menarik (tidak melulu iklan produk saja). Kemudian di tengah-tengah informasi dalam buletin tersebut tersemat beberapa demonstrasi produk.
Itulah mengapa salah satu bundling yang harus dimiliki ketika akan menjalankan permission marketing adalah content creator yang handal. Jika konten yang kita kirim tidak maksimal, bisa saja kita melewatkan kesempatan besar. Pelanggan yang telah subscribe bisa saja menekan tombol unsubscribe.
Yang perlu diingat adalah jika ada yang menekan tombol subscribe bukan berarti tugas kita selesai. Justru tugas kita lebih menantang setelah itu.
Contoh Permission Marketing yang Lain
Di luar yang terpopuler (subscription) masih ada beberapa jenis marketing yang termasuk ke dalam permission marketing yaitu:
Chatbot Marketing
Chatbot menggunakan teknologi bernama AI atau Artificial Intelligence. Jika customer meng-input suatu kata kunci, maka chatbot mampu menjawab sesuai konteks. Di sini, customer lah yang memegang kendali untuk bertanya atau mengetikkan apa yang mereka inginkan. Oleh karenanya, chatbot termasuk ke dalam salah satu contoh permission marketing.
Aplikasi yang memanfaatkan AI ini dinilai sangat baik. Banyak perusahaan meraih kesuksesan dengan teknologi ini. Proses tanya jawab akan berlangsung dengan cepat. Kecepatan respon ini menguntungkan bagi kedua pihak yaitu perusahaan dan customer. Perusahaan menghemat waktu dan tenaga, sedangkan customer mendapatkan kepuasan terhadap kecepatan jawaban yang diberikan.
Salah satu kelebihan chatbot yang amat disukai adalah waktu kerjanya tanpa batas. Dalam 24 jam sehari, robot chat mampu menjawab pertanyaan tanpa kenal lelah. Dapat disimpulkan bahwa customer boleh saja bertanya kapan mereka mau. Kemudian jawaban akan disajikan tanpa menunggu waktu lama.
SMS Marketing
Metode ini dianggap ketinggalan jaman karena layanan SMS telah tergerus banyak layanan yang lebih canggih. Namun, ternyata kenyataannya tidak begitu. SMS tetap memegang peranan sangat penting. Dalam verifikasi akun-akun penting semua dilakukan melalui SMS. Bahkan Whatsapp belum bisa sepenuhnya menggantikan SMS karena untuk registrasi platform ini saja menggunakan layanan SMS.
Oleh karena itu, SMS masih memegang peranan penting dalam hal apa saja termasuk marketing. Yang dapat kita lakukan pada SMS marketing adalah setelah mendapatkan persetujuan dari customer, kita akan mulai mengirimkan banyak informasi mengenai produk. Tak hanya itu, kode-kode voucher potongan harga juga dapat kita sampaikan dengan SMS.
Salah satu kekuatan SMS terletak pada nomor ponsel yang wajib dipunyai untuk menikmati berbagai fasilitas sehingga dapat dipastikan sebagian besar orang di dunia ini dapat mengakses SMS.
Email Marketing
Email marketing dengan kaidah permission marketing dapat dijalankan setelah mendapat persetujuan dari customer. Namun, harus hati-hati karena email yang masuk bisa saja masuk ke dalam spam yang kemungkinan dibacanya sangat kecil. Hal ini sebenarnya dapat diatasi dengan cara selalu mengingatkan kepada para customer bahwa email dari kita yang masuk bisa saja berstatus spam sehingga mereka akan rajin memeriksa kotak spam.
Web Push Notification
Web push notification memungkinkan layar menampilkan iklan pada saat layar terbuka mau pun terkunci. Pengaktifan push notification ini membutuhkan persetujuan dari pelanggan sehingga termasuk ke dalam permission marketing.
Baca Juga: 7 Tips Strategi Marketing Campaign agar Bisa Meraih Sukses
Pemasaran dengan cara ini disebut-sebut sebagai pemasaran modern yang tingkat keberhasilannya sangat tinggi. Keunggulannya adalah tidak begitu perlu memberikan identitas lengkap sehingga ketakutan para customer akan keamanan data bisa dijaga. Apalagi, teknologi semakin berkembang dan mendukung perkembangan sistem ini.
Sistem ini sangat mendukung customer untuk terlibat sehingga pertumbuhan perusahaan dapat melesat dengan cepat.
Itulah beberapa jenis permission marketing yang mungkin secara tidak sadar telah kita lakukan. Meski begitu, menjalankan teknik ini juga perlu sebuah ketelitian yang besar pada awal penggunaannya. Penerapan yang kurang teliti dapat membelokkan jenisnya menjadi interruption marketing.
Untuk memastikan kita menjalankan dengan benar, pertama-tama, kita mendapatkan alamat email/nomor ponsel dari customer. Pastikan mereka memberikannya dengan sadar, bukan dari mengambil data secara diam-diam. Jika kita melakukan listing data mereka tanpa diketahui dan mengirim materi tanpa konfirmasi, kegiatan itu termasuk interruption marketing.
Berbeda dengan chatbot yang hanya menjawab jika customer mengetikkan pertanyaan. Chatbot dapat dikatakan sebagai permission marketing murni. Oleh karena itu, marketer harus sangat cermat mengamati unsur-unsur dalam menjalankan suatu metode marketing.
Jika unsur dasar tidak terpenuhi, bisa saja membelokkan suatu metode dan tujuannya kurang maksimal tercapai. Izin dan kenyamanan pelanggan adalah yang utama agar cara pemasaran tersebut dapat dimasukkan ke dalam contoh permission marketing.