Bagi perusahaan, memiliki website seperti menjadi keharusan. Website menjadi tujuan saat ingin mengetahui informasi produk atau layanan. Tapi, banyaknya kunjungan di situs toko bukan jaminan. Tidak semua pengunjung berakhir dengan closing. Sebagian besar hanya melihat-lihat katalog yang tersedia. Pengusaha perlu tahu cara membuat visitor jadi customer. Jika perlu giring calon pembeli menjadi pelanggan setia.
Teknik Mencapai Closing yang Bisa Digunakan dalam Marketing
Setiap bidang bisnis perlu memasarkan produk. Marketing merupakan cara untuk mengenalkan produk atau jasa kepada masyarakat. Sehingga pembeli potensial mendapatkan solusi atas kebutuhan dan masalahnya. Dengan begitu, mereka tertarik pada penawaran yang diberikan. Tentu saja harapan dari marketing adalah pembelian. Sales atau pemilik usaha dapat menerapkan teknik berikut agar cepat closing.
Baca Juga: Ingin Mendapatkan Pelanggan Setia? Berikut Ini Cara Menentukan Target Audiens!
Win-win Solution
Teknik closing ini mungkin sudah banyak diterapkan. Tapi terbukti ampuh untuk mendapatkan pembeli. Penawaran win-win solution bersifat menguntungkan kedua belah pihak. Sehingga penjual mendapat keuntungan dari transaksi.
Pembeli juga mendapatkan manfaat dari produk atau jasa yang ditawarkan. Pengusaha bisa menambahkan garansi atau bonus agar calon konsumen tertarik. Minat ini dapat dibangun melalui website. Pertanyaan melalui survei kilat merupakan salah satu cara membuat visitor jadi customer.
Now or Never
Penerapan metode ini dapat mempengaruhi keputusan pembeli dengan cepat. Karena informasi tawaran produk memiliki batas waktu. Misalnya, sebuah perusahaan memberikan harga promo dalam periode tertentu. Maka, calon pembeli segera beripikir untuk mendapatkan barang tersebut.
Apalagi jika produk atau layanan sangat mereka butuhkan. Mereka tidak segan untuk melakukan transaksi saat itu juga. Belum tentu di lain hari mendapatkan harga yang sama. Bisa jadi barang sudah habis atau dibanderol sesuai harga normal.
Baca Juga: Pengaruh Influencer Marketing Instagram untuk Brand Awareness Anda
Question Close
Teknik penjualan ini menggunakan serangkaian pertanyaan. Bagi sebagian orang mungkin sangat mengganggu. Tapi, ini dapat mengembangkan minat dan ketertarikan calon konsumen. Sales akan mengetahui seberapa besar minat pembeli terhadap produk atau jasa. Meskipun awalnya menolak, sales masih bisa membujuk.
The Empathy
Sebagian orang beranggapan closing merupakan pemaksaan. Tapi, ini sepenuhnya salah. Karena transaksi bisa dilakukan tanpa tekanan. Teknik empati merupakan cara yang halus. Langkah ini menggunakan emosi untuk mengetahui situasi calon konsumen. Sales bisa memberikan waktu saat pengunjung ingin memikirkan ulang.
The Assumptive Close
Teknik Assumptive close sifatnya cukup agresif. Karena sales terkesan melakukan follow up atau terus mengejar konsumen potensial. Sikap ini diperlukan saat prospek mulai mengulur waktu atau belum mendapat kesepatan. Biasanya, sales sudah menyiapkan dan memeriksa barang dalam proses penjualan. Tapi, tak kunjung mendapat kepastian dari prospek.
The Needs
Teknik ini menekankan pada pendekatan kebutuhan pelanggan. Pebisnis dapat membuat daftar kebutuhan para pembeli potensial. Kemudian membuat pengelompokannya. Sehingga mudah menemukan kecocokan antara produk dan kebutuhan konsumen.
Something for Nothing
Untuk mendapatkan sesuatu dari pembeli, terkadang perlu berkorban dulu. Sales akan memberikan benda gratis. Harapannya, konsumen potensial mau melakukan transaksi. Pada dasarnya, pemberian cuma-cuma ini memang mengharapkan imbalan. Teknik ini cukup menguntungkan. Karena orang cenderung menyukai barang yang diberikan secara gratis.
Baca Juga: Strategi Marketing di Masa Pandemi agar Bisnis Bisa Tetap Bertahan
Cara Membuat Visitor Jadi Customer
Pengunjung website tidak boleh dibiarkan begitu saja. Pengusaha dan tim marketing harus menggiring ke arah selanjutnya. Apalagi jika bukan melakukan pembelian produk atau jasa. Untuk itu, tim marketing harus jeli melihat siapa pelanggan potensial. Cara membuat visitor menjadi customer ini terasa mudah setelah mengetahui perilaku pengunjung situs resmi toko atau perusahaan.
Membuat Landing Page
Sudah bukan hal kecil lagi bagi pebisnis membuat landing page. Tapi, masih ada yang bingung apa bedanya dengan website. Landing page merupakan halaman khusus untuk pemasaran digital. Halaman ini adalah bagian dari website perusahaan atau toko. Saat mencari produk, pengunjung situs akan langsung menuju bagian ini.
Cara membuatnya tentu tidak boleh main-main. Tampilan visual dan informasi yang lengkap dapat mengubah mindset pengunjung. Sehingga tertarik untuk memahami lebih lanjut. Dari halaman khusus ini juga terlihat bagaimana pengusaha menjalankan bisnis.
Memperbarui Website Bisnis
Perusahaan memiliki media yang menjadi cerminan usaha. Dalam hal ini website merupakan fitur yang diperlukan. Terlebih lagi untuk memasarkan usaha secara luas. Oleh karena itu, pebisnis perlu memoles tampilan situsnya secara profesional dan menarik. Pengelolaan website ini memerlukan perbaharuan dan perbaikan. Agar sesuai dengan perkembangan jaman dan minat pelanggan.
Menyediakan Ulasan Review Produk
Untuk orang yang suka belanja online, membaca review produk adalah keharusan. Karena banyak barang sejenis yang beredar di pasaran. Tentu saja kualitasnya sangat beragam. Ulasan dari pembeli sebelumnya memberi informasi tentang pengalaman menggunakan produk.
Baca Juga: Maksimalkan Manfaat dari Riset Target Audiens Saat Menjalankan Usaha
Website atau toko online bisa mendapatkan customer dari review ini. Secara tidak langsung, pengalaman tersebut memberi pengaruh dalam mengambil keputusan. Tampilan informasi ini bisa ditampilkan pada website atau toko online.
Melakukan Personalisasi
Untuk mendapatkan pelanggan setia membutuhkan langkah besar. Tidak bisa dilakukan dengan sekejap mata. Pengusaha memerlukan strategi yang efektif dan sesuai dengan bidang usaha. Maka, kegiatan personalisasi bisa menjadi langkah jitu.
Kegiatan ini terbukti sangat ampuh menarik pelanggan. Bahkan pembeli baru rela melakukan transaksi lagi. Dengan personalisasi, tim marketing dapat mengetahui perilaku konsumen. Pengusaha menjadi tahu akan masalah yang dihadapi calon konsumen. Sehingga lebih mudah melakukan penawaran.
Membuat Konten Sesuai Target
Penambahan konten dalam website bisa menjadi senjata mendapatkan konsumen. Isi konten sebaiknya relevan dengan bidang bisnis. Sehingga pengunjung website mendapatkan informasi tambahan. Bahasa yang persuasive dapat meningkatkan ketertarikan pembaca artikel. Dengan begitu, mereka memiliki keyakinan sebelum membeli.
Menambahkan Social Proof
Bukti sosial sangat ampuh untuk menciptakan kepercayaan calon customer. Bentuk social proof berasal dari ulasan pelanggan, komentar influencer dan testimoni. Kekuatan bukti sosial ini lebih baik daripada menyebarkan penawaran.
Karena calon customer cenderung membaca pengalaman orang lain sebelum membeli barang. Bukti dari orang lain ini seolah-olah dimanfaatkan sebagai rekomendasi.
Baca Juga: 10 Cara Mendapatkan Testimoni Pelanggan Ini Mudah dan Murah
Membangun Komunikasi
Perusahaan memerlukan kedekatan emosional dengan calon pembeli. Untuk mengambil hati customer, memerlukan komunikasi. Dengan komunikasi yang instens, calon pembeli maupun pelanggan merasa diperhatikan.
Pemberian respon yang tepat juga dapat mempengaruhi keputusan konsumen. Calon customer biasanya menghubungi call center atau sales untuk mendapatkan informasi lengkap. Selalu upayakan menjawab pertanyaan segera. Agar konsumen merasa puas dan terpenuhi kebutuhannya.
Retargeting
Melakukan metode retargeting sangat dibutuhkan untuk mengetahui pelanggan potensial. Cara ini membantu pebisnis menargetkan pengunjung website. Bentuk usaha kecil hingga perusahaan besar bisa menerapkannya. Semakin banyak visitor, maka semakin besar kesempatan mendapatkan customer.
Sebenarnya ada beragam cara membuat visitor jadi customer. Pengusaha hanya perlu menerapkan strategi yang tepat. Sehingga dapat menargetkan konsumen sesuai dengan kebutuhan. Dengan pendekatan yang efektif, konsumen potensial berubah menjadi loyal. Mereka tak akan ragu merekomendasikan website atau bisnis pada orang lain.