Table of Contents
Sales Enablement Funnel - Saat Marketing Harus Pikir Seperti Tim Penjualan
Pendahuluan
Keterpaduan antara tim penjualan dan pemasaran (sales dan marketing) menjadi kunci untuk mendorong konversi dan pertumbuhan bisnis. Namun, dalam praktiknya, kedua tim ini sering kali berjalan sendiri-sendiri, menciptakan gap dalam customer journey. Untuk menjembatani gap ini, hadir konsep sales enablement funnel, pendekatan yang mendorong tim pemasaran untuk berpikir, bertindak, dan menyusun konten seperti tim sales.
Sales enablement bukan hanya alat bantu, tetapi strategi penjualan yang menyeluruh, terutama untuk bisnis B2B dan B2C. Dengan menerapkan funnel yang tepat, bisnis dapat mengidentifikasi prospek yang memenuhi syarat, menyusun jalur penjualan (sales pipeline) yang efisien, serta meningkatkan keterlibatan (engagement) dari calon pelanggan sejak tahap awal.
Apa Itu Sales Enablement Funnel?
Sales enablement funnel adalah pendekatan menyeluruh yang menggabungkan strategi sales dan marketing dengan tujuan utama mendukung tim sales dalam menjalankan proses penjualan dengan lebih efisien dan berbasis data. Berbeda dengan sales funnel biasa, funnel ini bukan hanya berfokus pada calon pelanggan, tapi juga menyusun strategi konten, pelatihan penjualan, serta alat bantu digital untuk mempercepat penutupan kesepakatan (closing deals).
Dalam sales enablement, tim pemasaran tak hanya bertugas menarik audiens melalui kampanye, tetapi juga menyuplai konten dan tools yang secara langsung digunakan oleh tenaga penjualan. Hal ini menciptakan sinergi yang mempercepat siklus penjualan dan meningkatkan ROI (Return on Investment).
Elemen utama dalam sales enablement funnel:
- Pelatihan dan edukasi untuk tim sales.
- Konten yang disesuaikan untuk setiap tahap dalam funnel penjualan.
- Platform CRM dan alat otomatisasi untuk proses penjualan (sales automation).
- Kolaborasi erat antara tim pemasaran dan penjualan.
Sedang trending: Sales Pipeline Management, Jaga Arus Prospek Tetap Mengalir
Perbedaan Sales Enablement Funnel vs Sales Funnel Tradisional
Funnel tradisional umumnya berfokus pada perjalanan pelanggan dari tahap awareness hingga purchase. Namun dalam sales enablement funnel, fokus utamanya adalah mendukung aktivitas penjualan secara menyeluruh agar lebih strategis dan terukur.
Perbedaan mendasar:
- Funnel tradisional bersifat pasif (menunggu prospek bergerak), sedangkan sales enablement funnel bersifat aktif dan proaktif.
- Dalam sales enablement, tim pemasaran mendesain konten untuk langsung digunakan oleh sales development representative dan account development representative.
- Data pelanggan dan performance management digunakan secara intens untuk mengukur efektivitas setiap langkah dalam funnel.
Fokus dalam sales enablement funnel bukan hanya menarik prospek, tetapi mengubahnya menjadi qualified lead dan sales-qualified lead (SQL) melalui pendekatan yang personal dan relevan.
Bacaan terbaru: Zero-Click Content - SEO dan Era Digital
Komponen Penting Sales Enablement Funnel
1. Konten yang Mendukung Penjualan
Konten yang dibuat bukan hanya untuk blog atau media sosial, tetapi berbentuk:
- Studi kasus dan whitepaper.
- Video demo produk atau layanan.
- One-pager dan proposal siap pakai.
2. Pelatihan untuk Tim Sales
Sales enablement mewajibkan adanya pelatihan rutin yang berbasis data:
- Pelatihan teknik penjualan untuk bisnis B2B dan B2C.
- Simulasi proses penjualan dan negosiasi.
- Pemahaman tentang customer relationship dan cara membangun kepercayaan.
3. Teknologi Penunjang
- CRM seperti HubSpot untuk pipeline management.
- Platform sales automation untuk mempersingkat waktu follow-up.
- Analitik dan sales forecasting untuk memperkirakan peluang penjualan.
Perkaya wawasan: Integrasi AI dalam Lead Nurturing, Automasi yang Human-Centered
Cara Marketing Harus Berpikir Seperti Tim Penjualan
Agar strategi sales enablement funnel berjalan efektif, tim pemasaran perlu:
- Mengidentifikasi persona pelanggan potensial dan menyusun konten untuk setiap tahap funnel.
- Mengikuti proses sales process dari awal hingga penutupan kesepakatan untuk memahami kendala nyata yang dihadapi tim sales.
- Menyelaraskan strategi pemasaran dengan target penjualan dan target klien.
Tim marketing juga dapat berkolaborasi dengan manajer penjualan untuk:
- Menyesuaikan jadwal kampanye dengan aktivitas penjualan utama.
- Menyusun taktik penjualan yang berbasis data lapangan.
- Membuat materi konten seperti email campaign, webinar, dan script percakapan.
Studi Kasus & Manfaat Nyata
Dalam implementasi nyata, pendekatan sales enablement telah membantu banyak perusahaan meningkatkan efisiensi dan akurasi proses penjualan.
Contoh manfaatnya:
- Konversi prospek meningkat hingga 37% setelah konten sales enablement diadopsi oleh tim penjualan.
- Waktu yang dibutuhkan untuk menutup kesepakatan berkurang 30% karena adanya konten yang tepat sasaran.
- Engagement calon klien meningkat dua kali lipat melalui kampanye yang disesuaikan dengan jenis sales dan funnel.
Sales enablement funnel juga sangat cocok untuk bisnis B2B yang memiliki siklus penjualan panjang dan memerlukan relasi berkelanjutan dengan calon klien.
SAB Digital Marketing Agency Siap Meningkatkan Penjualan Anda
Ingin menerapkan sales enablement funnel secara nyata dan terarah? SAB Digital Marketing Agency telah membantu banyak klien, terutama di sektor B2B dan B2C, untuk:
- Meningkatkan lead generation hingga 120% dalam 90 hari.
- Mengonversi qualified lead menjadi pelanggan dengan tingkat keberhasilan 48%.
- Mempercepat waktu closing hingga 3x lebih cepat dibanding pendekatan tradisional.
Kami menerapkan strategi sales enablement funnel berbasis CRM, sales automation, dan pembuatan konten khusus untuk mendukung tim sales Anda dari awal sampai penutupan transaksi.
Klik di sini untuk mendapatkan konsultasi bisnis GRATIS dan analisis funnel penjualan awal bersama CEO-Founder SAB Digital Marketing Agency. Saatnya mengubah strategi sales Anda dari biasa menjadi luar biasa.