Call us: 
0821-7733-6889
Call us: 
0821-7733-6889
Call us: 
0821-7733-6889
Call us: 
0821-7733-6889
Apa Itu Strategi Pemasaran Segmenting, Targeting, & Positioning (STP)?

Strategi Pemasaran Segmenting, Targeting, & Positioning (STP)

February 1, 2024
No comments
Share
apa itu strategi stp
Sumber foto: iStock

Mendalami Strategi Pemasaran STP Segmenting Targeting Positioning untuk Menghadapi Persaingan Bisnis

Seperti yang Anda ketahui sekarang ini, bisnis sangat penuh dengan persaingan. Oleh karena itu, memahami strategi pemasaran yang efektif menjadi kunci sukses bagi setiap perusahaan. Salah satu strategi yang terbukti ampuh adalah STP, singkatan dari Segmentasi, Targeting, dan Positioning.

Melalui artikel ini, kami mengupas tuntas tentang bagaimana menerapkan strategi STP dalam bisnis Anda. Strategi ini membantu Anda mengenal lebih dekat siapa sebenarnya pelanggan Anda, apa yang mereka butuhkan, dan bagaimana Anda dapat menonjol di antara pesaing.

Dengan cara ini, Anda tidak hanya menarik pelanggan yang tepat, tetapi juga membangun posisi yang kuat di pasar. Mari kita mulai petualangan ini dengan memahami dasar-dasar dari segmentasi, targeting, dan positioning, serta mengapa ketiganya sangat penting dalam meraih kesuksesan bisnis di era kompetitif saat ini.

Singgah sejenak? Untung! Cara Meningkatkan Konversi Penjualan, Ini 7 Tipsnya

Pengertian Segmenting Targeting Positioning
Sumber foto: iStock

Pengertian Segmenting Targeting Positioning

Segmenting, Targeting, dan Positioning (STP) adalah tiga langkah strategis dalam pemasaran yang membantu perusahaan untuk mengidentifikasi dan melayani pasar yang paling cocok dengan produk atau layanannya.

  1. Segmenting (Segmentasi) - Segmentasi ini membagi pasar menjadi kelompok-kelompok konsumen yang memiliki kebutuhan, karakteristik, atau perilaku yang serupa. Dalam menentukan segmentasi pasar, Anda menganalisis pasar untuk mengidentifikasi berbagai segmen yang unik. Ini bisa berdasarkan demografi (seperti usia, jenis kelamin, pendapatan), segmentasi geografis (lokasi), psikografi (gaya hidup, nilai), atau perilaku konsumen (kesetiaan merek, kebiasaan pembelian). Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi dan memahami pelanggan potensial secara lebih spesifik sehingga strategi pemasaran bisa lebih terfokus dan efisien.
  2. Targeting (Penargetan) - Setelah pasar dibagi menjadi segmen-segmen, langkah selanjutnya adalah targeting, yaitu memilih satu atau lebih segmen pasar yang akan menjadi target pasar perusahaan. Penargetan melibatkan evaluasi daya tarik tiap segmen dan memilih segmen yang paling sesuai dengan kekuatan dan sumber daya perusahaan. Ini memungkinkan perusahaan untuk memfokuskan upaya pemasarannya pada kelompok pelanggan yang paling mungkin untuk merespon positif terhadap produk atau layanan yang ditawarkan.
  3. Positioning (Penempatan) - Positioning adalah proses mendesain citra dan penawaran produk sehingga menempati tempat yang unik dan berharga di benak target pasar. Hal ini melibatkan penciptaan diferensiasi produk atau jasa Anda dari pesaing, dengan tujuan untuk membuat produk atau layanan Anda lebih menarik bagi segmen target. Positioning melibatkan komunikasi keunggulan produk, manfaat, dan aspek unik yang membedakan produk dari kompetitor kepada pelanggan.

Bacaan menarik: Apa Itu Lead Marketing & Bisnis? Ini 8 Cara Mendapatkan Leads

Strategi Segmenting, Targeting, dan Positioning (STP)
Sumber foto: iStock

Strategi Segmenting, Targeting, dan Positioning (STP)

Jenis strategi Segmenting, Targeting, dan Positioning (STP) dapat diterapkan ke semua produk perusahaan baik dalam bisnis ke konsumen (B2C) maupun bisnis ke bisnis (B2B). Meskipun prinsip dasarnya sama, pendekatan khusus bisa berbeda sesuai dengan karakteristik masing-masing pasar. Berikut adalah cara menerapkan strategi marketing STP untuk kedua jenis bisnis ini:

Strategi STP Bisnis ke Konsumen (B2C):

  1. Segmenting:
    • Demografis: Usia, jenis kelamin, pendapatan, pendidikan.
    • Geografis: Lokasi, iklim, kepadatan penduduk.
    • Psikografis: Gaya hidup, nilai, kepribadian.
    • Perilaku: Kesetiaan merek, kebiasaan pembelian, tingkat penggunaan.
  2. Targeting:
    • Memilih segmen pasar berdasarkan potensi pasar dan kesesuaian dengan kekuatan produk/jasa.
    • Menilai potensi keuntungan dan kemampuan perusahaan dalam melayani segmen tersebut.
    • Menyesuaikan pendekatan pemasaran untuk resonansi maksimal dengan segmen target.
  3. Positioning:
    • Menciptakan proposisi nilai unik yang menonjolkan keunggulan produk/jasa.
    • Menggunakan pesan pemasaran yang menarik dan relevan bagi segmen target.
    • Memastikan konsistensi citra merek di semua titik sentuhan dengan konsumen.

Strategi STP Bisnis ke Bisnis (B2B):

  1. Segmenting:
    • Demografis Perusahaan: Ukuran perusahaan, industri, lokasi.
    • Operasional: Teknologi yang digunakan, skala operasi.
    • Pembelian: Proses pengambilan keputusan, pola pembelian, kriteria pemasok.
    • Situasional: Urgensi kebutuhan, aplikasi khusus, pesanan besar/khusus.
  2. Targeting:
    • Menargetkan perusahaan berdasarkan kebutuhan dan bagaimana produk/jasa dapat memenuhi kebutuhan tersebut.
    • Menilai potensi pendapatan dan hubungan jangka panjang.
    • Menyesuaikan strategi berdasarkan kompleksitas pengambilan keputusan di B2B.
  3. Positioning:
    • Menonjolkan keunggulan produk/jasa dalam memenuhi kebutuhan spesifik bisnis.
    • Membangun reputasi sebagai pemimpin pemikiran atau inovator dalam industri.
    • Menjalin komunikasi yang berfokus pada solusi dan manfaat jangka panjang.

Sedang trending: Ini Trik Menemukan Prospek Usaha & Mengelola Prospek Bisnis

Contoh STP Marketing - Segmenting Targeting Positioning
Sumber foto: iStock

Contoh STP Marketing - Segmenting Targeting Positioning

Penerapan Strategi STP Marketing berbagai Jenis Usaha

Contoh STP Marketing Perusahaan Kosmetik

  1. Segmenting (Segmentasi) - Perusahaan kosmetik ini mengidentifikasi beberapa segmen dalam pasar kosmetik. Misalnya:
    • Segmentasi berdasarkan usia: Produk anti-aging untuk wanita berusia 40 tahun ke atas, produk perawatan kulit untuk remaja, dll.
    • Segmentasi berdasarkan gaya hidup: Produk vegan untuk konsumen yang peduli lingkungan, produk mewah untuk konsumen kelas atas, dll.
    • Segmen berdasarkan kebutuhan khusus: Kosmetik untuk kulit sensitif, produk bebas alergi, dll.
  2. Targeting (Penargetan) - Setelah menentukan segmen, perusahaan menentukan target pasar. Contoh targeting, misalnya mereka memutuskan untuk fokus pada:
    • Wanita berusia 20-30 tahun yang aktif dan modern, sering menggunakan media sosial, dan tertarik pada produk perawatan kulit yang mengandung bahan alami dan berkelanjutan.
  3. Positioning (Penempatan) - Berdasarkan target pasar yang dipilih, perusahaan kemudian menentukan bagaimana mereka akan menempatkan produk mereka di pasar. Untuk segmen ini, perusahaan mungkin menggunakan strategi seperti:
    • Menekankan pada bahan alami dan berkelanjutan: Mengomunikasikan melalui kampanye pemasaran bahwa produk menggunakan bahan-bahan alami, bebas dari bahan kimia berbahaya, dan memiliki kemasan ramah lingkungan.
    • Penggunaan influencer media sosial: Bermitra dengan influencer yang populer di kalangan wanita muda untuk meningkatkan kesadaran merek dan menunjukkan bagaimana produk tersebut sesuai dengan gaya hidup mereka yang aktif dan modern.
    • Penempatan produk di toko dan online: Memastikan produk mudah ditemukan baik di toko ritel yang sering dikunjungi target pasar maupun di platform e-commerce.

Contoh Penerapan STP Marketing Perusahaan Kedai Kopi

  1. Segmenting (Segmentasi) - Perusahaan kedai kopi ini melakukan segmentasi pasar berdasarkan beberapa kriteria, misalnya:
    • Segmentasi demografis: Membedakan pasar berdasarkan usia, jenis kelamin, pendapatan, dan pendidikan. Misalnya, kaum muda perkotaan dengan pendapatan menengah ke atas.
    • Segmentasi psikografis: Memfokuskan pada gaya hidup dan nilai-nilai konsumen. Misalnya, para penikmat kopi yang menghargai kualitas premium dan pengalaman unik dalam menikmati kopi.
    • Segmentasi perilaku: Berfokus pada kebiasaan pembelian konsumen, seperti konsumen yang rutin membeli kopi setiap hari versus yang membeli secara sporadis.
  2. Targeting (Penargetan) - Setelah menentukan segmen, perusahaan memilih satu atau lebih segmen untuk ditarget. Misalnya, mereka memilih untuk menargetkan:
    • Kaum Muda Perkotaan dengan Pendapatan Menengah ke Atas: Kelompok ini cenderung memiliki gaya hidup yang sibuk, menghargai kualitas dan kecepatan layanan, serta terbuka untuk mencoba varian rasa baru.
  3. Positioning (Penempatan) Berdasarkan target pasar yang dipilih, perusahaan menentukan bagaimana mereka akan menempatkan produk mereka di pasar. Untuk segmen ini, strategi positioning bisa meliputi:
    • Penekanan pada Kualitas dan Pengalaman Unik: Mengkomunikasikan bahwa kopi mereka adalah pilihan premium, dengan biji kopi pilihan dan metode penyajian yang unik.
    • Desain Toko yang Menarik dan Nyaman: Mendesain ruang kedai yang nyaman dan estetis, nantinya kedai kopi ini berhasil menyita perhatian kaum muda yang ingin bersantai atau bekerja sambil menikmati kopi.
    • Kampanye Pemasaran Digital: Memanfaatkan media sosial dan pemasaran digital untuk menjangkau target pasar, termasuk kolaborasi dengan influencer yang sesuai dengan citra merek.

Contoh Penerapan STP Marketing Brand Pakaian Olahraga

  1. Segmenting (Segmentasi) - Brand pakaian olahraga ini melakukan segmentasi pasar berdasarkan beberapa kriteria:
    • Segmentasi demografis: Membedakan pasar berdasarkan usia dan jenis kelamin. Misalnya, pakaian olahraga untuk wanita usia 20-35 tahun.
    • Segmentasi psikografis: Fokus pada individu yang memiliki gaya hidup aktif, gemar berolahraga, dan peduli terhadap kesehatan dan kebugaran.
    • Segmentasi perilaku: Menargetkan konsumen yang secara rutin ingin memiliki produk pakaian olahraga, seperti atlet, penggemar kebugaran, atau orang yang rutin berolahraga.
  2. Targeting (Penargetan) Setelah menentukan segmen, perusahaan memilih satu atau lebih segmen untuk ditarget. Dalam kasus ini, mereka memutuskan untuk menargetkan:
    • Wanita usia 20-35 tahun yang berorientasi pada gaya hidup sehat: Kelompok ini sering melakukan olahraga, mengikuti tren terbaru dalam kebugaran, dan menghargai pakaian olahraga yang fungsional sekaligus modis.
  3. Positioning (Penempatan) - Berdasarkan target pasar yang dipilih, perusahaan menentukan bagaimana mereka akan menempatkan produk mereka di pasar. Untuk segmen ini, strategi positioning bisa meliputi:
    • Penekanan pada kualitas dan fungsi: Menonjolkan bahwa produk mereka bukan hanya modis tetapi juga dibuat dari bahan berkualitas tinggi yang nyaman dan mendukung kinerja atletis.
    • Kampanye pemasaran yang inspiratif: Menggunakan kampanye pemasaran yang menampilkan atlet wanita inspiratif, mendorong pemberdayaan perempuan dan gaya hidup aktif.
    • Kemitraan dengan toko olahraga dan online: Menempatkan produk di toko-toko olahraga terkemuka dan menjual secara online, dengan penekanan pada pengalaman belanja yang mudah dan menyenangkan.

Bacaan terbaru: Mengenal Apa Itu Sales Pipeline & Tahapan Membangunnya

Kesimpulan

Strategi Segmenting, Targeting, dan Positioning (STP) adalah fondasi penting dalam dunia pemasaran yang kompetitif saat ini.

Dengan membagi pasar menjadi segmen yang lebih spesifik, menargetkan kelompok konsumen yang paling relevan, dan menempatkan produk atau layanan dengan cara yang menonjol, perusahaan dapat lebih efisien dan efektif dalam strategi pemasarannya.

Contoh penerapan STP dalam berbagai jenis perusahaan juga menunjukkan bagaimana pendekatan ini dapat meningkatkan relevansi dan daya tarik produk terhadap pasar sasaran.

Kesimpulannya, penerapan STP bukan hanya tentang menjual produk, tetapi tentang membangun hubungan yang kuat dengan konsumen dan menciptakan nilai jangka panjang bagi merek. Di era di mana kebutuhan dan selera konsumen terus berubah, penguasaan atas strategi STP menjadi kunci utama bagi perusahaan yang ingin bertahan dan berkembang.

digital marketing agency jakarta - sab digital marketing agency
Sumber foto: aset SAB

Sebagai agensi pemasaran digital dengan fokus perusahaan B2B, SAB Digital Marketing Agency memiliki keahlian yang terbukti dalam merumuskan dan mengimplementasikan strategi Segmenting, Targeting, dan Positioning (STP) yang efektif untuk berbagai bisnis.

Kami di SAB mengerti betul bagaimana cara menyesuaikan pendekatan STP untuk memaksimalkan keterjangkauan dan relevansi produk atau layanan Anda di pasar yang tepat.

Dengan menggunakan analisis data yang canggih, pemahaman mendalam tentang tren pasar, dan pendekatan kreatif dalam pemasaran digital, kami berkomitmen untuk tidak hanya meningkatkan visibilitas brand Anda, tetapi juga secara signifikan mengoptimalkan konversi dan retensi pelanggan.

Klien kami telah menyaksikan hasil nyata dari kerja sama ini, seperti salah satu klien kami di industri market research dan software yang mencatat peningkatan penjualan sebesar 30% dalam kurun waktu tiga bulan setelah mengimplementasikan strategi STP yang kami rancang.

Klik di sini untuk mengonsultasikan gratis apa yang menjadi kebutuhan Anda bersama digital expert kami.

Jangan dilewatkan! Marketing Campaign B2B-B2C: Strategi & Contoh Marketing Campaign

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Ready to start your project with us?
Let's talk!
chevron-down