Call us: 
0821-7733-6889
Call us: 
0821-7733-6889
Call us: 
0821-7733-6889
Call us: 
0821-7733-6889

Growth Loops vs. Funnels dalam Strategi Lead Generation B2B

May 27, 2025
No comments
Share

Growth Loops vs. Funnels: Paradigma Baru dalam Strategi Lead Generation B2B

Istilah seperti growth, product, marketing funnel, hingga growth hacking semakin santer terdengar dalam ranah pemasaran digital. Di tengah kemunculan berbagai platform media sosial seperti Instagram dan TikTok, cara lama dalam menarik audiens sudah tak lagi cukup.

Kita butuh pendekatan baru yang scalable, cepat dan efisien. Salah satu pendekatan tersebut adalah growth loops yang kini mulai menggantikan dominasi marketing funnel tradisional.

Funnel vs Growth: Mana yang Lebih Relevan?

Strategi marketing funnel selama ini menjadi kerangka utama dalam menarik dan mengubah audiens menjadi customer. Funnel menggambarkan tahap linear: mulai dari awareness, interest, consideration, hingga acquisition dan sales. Meski terstruktur, funnel memiliki keterbatasan karena fokus utamanya adalah acquisition, bukan retensi atau pertumbuhan jangka panjang.

Di sisi lain, growth loops menghadirkan pendekatan yang lebih dinamis dan berkelanjutan. Loop bekerja seperti siklus: setiap output menghasilkan input baru yang memperbesar dan mempertahankan pertumbuhan. Ini adalah inti dari strategi growth hacking modern—bukan hanya akuisisi, tetapi retention, engagement, dan referral sebagai bagian dari sistem yang saling terhubung.

Bacaan terbaru: LinkedIn Outreach B2B: Tips Lead Generation & Cold Outreach

Apa Itu Growth Loops?

Growth loop adalah sistem berulang yang memungkinkan product-led acquisition secara otomatis. Sebagai contoh: pengguna baru mendaftar → mereka mengundang teman → teman tersebut mendaftar → dan seterusnya. Ini menciptakan viral loops yang mendorong pertumbuhan tanpa bergantung pada iklan berbayar.

Beberapa contoh growth loops di platform digital:

  • Referral Loop: seperti di Shopee, pelanggan diberi diskon jika berhasil mengundang pengguna baru.
  • Content Loop: audiens aktif membuat konten di media sosial → konten menarik dan relevan → mudah untuk dibagikan → menjangkau audiens baru.
  • Product Loop: product memberikan manfaat langsung → customer puas → membagikannya di platform seperti Facebook, Google, dan Instagram.
Growth Loops vs. Funnels dalam Strategi Lead Generation B2B
Sumber foto: iStock

Keunggulan Strategi Growth Hacking Berbasis Loop

Menggunakan pendekatan growth hacking berbasis loop memberikan sejumlah keuntungan:

  • Free atau low-cost acquisition: tanpa iklan besar-besaran.
  • Retensi tinggi: karena pengguna merasa terlibat dan punya kontribusi.
  • Mengandalkan metrik nyata: seperti Google Analytics atau Semrush untuk mengukur efektivitas loop.
  • Menurunkan cost per acquisition (CPA) secara signifikan.

Dalam strategi sukses berbasis loop, metrik seperti retention, conversion, dan revenue harus menjadi prioritas utama. Fokus pada growth jangka panjang akan menghasilkan profit lebih stabil dibanding strategi yang hanya berorientasi sales.

Perkaya wawasan: Trik Lead Generation Menggunakan Strategi LinkedIn Outreach

Menerapkan Strategi Growth Loop di B2B

Banyak yang mengira bahwa growth hacking hanya cocok untuk startup B2C. Faktanya, strategi growth hacking dengan acquisition loops juga sangat efektif dalam dunia B2B. Berikut beberapa cara menerapkannya:

  • Gunakan testimoni klien sebagai bagian dari loop: ini meningkatkan kredibilitas dan mendorong trust audiens baru.
  • Optimalkan konten edukatif di media sosial: terutama di Instagram atau platform profesional lain untuk menarik perhatian audiens target.
  • Buat program referral untuk klien lama: berikan bonus, diskon, atau fitur gratis sebagai insentif.
  • Fokus pada strategi berbasis produk (product-led): contoh, tool free trial yang dengan sendirinya mendorong pengguna untuk mengundang rekan mereka.

Funnel Masih Berguna, tetapi ...

Bukan berarti marketing funnel sudah tidak relevan. Funnel tetap penting terutama dalam tahap awal: memperkenalkan product, membentuk kesadaran merek (brand awareness), dan membangun sistem sales awal. Namun, untuk mempertahankan pengguna dan meningkatkan retensi pelanggan, growth loop adalah pendekatan yang lebih unggul.

Namun, pendekatan funnel memiliki satu kelemahan besar: sifatnya yang linier dan berakhir. Artinya, setelah seseorang sampai ke tahap akhir (misalnya pembelian), prosesnya berhenti di sana—kecuali jika ada dorongan eksternal seperti iklan berbayar, diskon, atau campaign media sosial untuk mengulang siklus.

Di era product-led acquisition dan digital growth, hal ini tidak cukup. Kita tidak hanya ingin customer membeli satu kali, tetapi juga ingin mereka mempertahankan hubungan dengan brand, mengundang orang lain, dan bahkan secara aktif membagikannya melalui platform seperti Instagram, Tiktok, atau Shopee.

Inilah alasan mengapa pendekatan growth loop atau acquisition loops lebih relevan untuk jangka panjang. Loop dirancang untuk terus berputar: pengguna yang masuk tidak hanya berhenti pada pembelian, tetapi mereka juga secara otomatis berkontribusi dalam proses acquisition pengguna baru—baik melalui referral, UGC (user-generated content), hingga viral loops yang mudah untuk dibagikan. Ini menciptakan siklus pertumbuhan yang scalable, cepat dan efisien, serta jauh lebih hemat cost dibandingkan strategi funnel yang bergantung pada dorongan eksternal berulang.

Growth Loops vs. Funnels dalam Strategi Lead Generation B2B
Sumber foto: aset SAB

Saatnya Terapkan Strategi Growth yang Tepat untuk Bisnis Anda

Mengembangkan bisnis tidak lagi cukup dengan mengandalkan strategi konvensional. Pendekatan growth hacking, penggunaan growth loops, hingga optimalisasi marketing funnel dapat menjadi kunci untuk mendorong product growth sejcara cepat, efisien, dan terukur. Namun, setiap bisnis memiliki karakteristik unik yang membutuhkan strategi pertumbuhan yang disesuaikan.

Di sinilah SAB Digital Marketing Agency hadir untuk membantu. Kami menawarkan layanan konsultasi dan analisis data bisnis secara menyeluruh—mulai dari identifikasi titik lemah dalam funnel acquisition, pemetaan ulang strategi konten, hingga eksperimen growth yang berbasis data dan insight pelanggan.

🚀 Ingin tahu strategi mana yang paling scalable untuk pertumbuhan brand Anda?
💡 Hubungi tim SAB hari ini untuk mendapatkan sesi konsultasi gratis dan analisis awal dari data bisnis Anda. Klik di sini!

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Ready to start your project with us?
Let's talk!
chevron-down