Call us: 
0821-7733-6889
Call us: 
0821-7733-6889
Call us: 
0821-7733-6889
Call us: 
0821-7733-6889
Manfaat Empati untuk Bisnis

4 Manfaat Empati untuk Bisnis dan Tips Mengembangkannya

July 30, 2022
No comments
Share

Banyak yang berpikir bahwa berbisnis tidak perlu menggunakan perasaan. Hal tersebut tidak benar karena bisnis juga berarti berhubungan dengan orang lain. Ada banyak manfaat empati untuk bisnis. Baik pemimpin atau karyawan seperti tim marketing perlu memiliki empati agar bisa terhubung dengan pelanggan. Simak pembahasan tentang empati untuk bisnis berikut ini.

Apa Saja Manfaat Empati untuk Bisnis?

Semua orang tahu bahwa empati merupakan hal yang baik bagi dunia. Empati berarti bisa merasakan apa yang orang lain rasakan. Ini tidak hanya berguna untuk hubungan personal antar pribadi, tapi juga bagi bisnis. Kemampuan untuk melihat dunia dari perspektif orang lain merupakan hal yang krusial dalam bisnis.

Nah berikut beberapa manfaat empati untuk bisnis.

Meningkatkan Penjualan dan Loyalitas

Setiap tenaga penjual yang berbakat tahu bahwa kunci untuk menutup penjualan, yaitu mengantisipasi kebutuhan pelanggan. Mereka mendemonstrasikan bagaimana produk atau jasa akan sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

Memahami kebutuhan pelanggan berarti merefleksikan ketakutan, hasrat, rasa sakit dan apapun yang mereka rasakan. Jika tim penjualan tidak bisa memahami kehidupan pelanggan maka tak bisa menjelaskan manfaat produk agar sesuai dengan pelanggan. Ini merupakan kekuatan dari empati dalam bisnis.

Jadi, empati dalam pemasaran bisa membantu untuk meningkatkan penjualan. Pemasar yang handal mampu untuk memahami apa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh pelanggannya. Tak hanya bisa membuat seseorang menjadi pembeli, namun empati juga bisa membuat mereka menjadi pelanggan yang loyal. Mindset empati ini harus ada di semua aspek bisnis, tak hanya pada tim marketing saja.

Mempercepat Produktivitas dan Inovasi

Pekerja dengan kemampuan empati yang kuat akan lebih produktif dan inovatif. Ini berarti jika ingin meningkatkan efisiensi dan mengembangkan solusi untuk masalah pelanggan, penting untuk merekrut pekerja dengan soft skill yang kuat. Contohnya ialah Google. Perusahaan ini fokus merekrut ilmuwan komputer, insinyur software, analis dan profesional STEM terbaik. Namun saat membuat tim yang sukses, ternyata ada aturan soft skill.

Project Aristotle, sebuah studi yang dirilis Google tahun 2017 menunjukkan bahwa ide penting perusahaan datang dari tim B. Tim ini terdiri dari pekerja yang memiliki skill luas termasuk kesetaraan, kemurahan hati, rasa ingin tahu terhadap ide orang lain, empati, dan kecerdasan emosional.

Tim mereka mungkin tidak memiliki ilmuwan terbaik tapi anggota tim merasa percaya diri untuk berbicara. Mereka tahu bahwa mereka didengar, itu yang kemudian membuat ide-ide hebat bisa lahir.

Keunggulan Kompetitif dan Nilai Pasar

Perusahaan dengan performa tertinggi ternyata juga merupakan perusahaan yang paling berempati. Statistik menunjukkan bahwa empati lebih penting bagi kesuksesan bisnis di era sekarang. Perusahaan yang ingin memenangkan kompetisi di era ekonomi global ternyata juga harus memiliki empati.

Pandangan masyarakat terhadap perusahaan yang punya budaya empati tentunya akan lebih baik. Ini berarti para karyawan dari berbagai lini bisa memahami pelanggannya. Perusahaan bisa memiliki nilai pasar yang lebih tinggi dengan adanya empati.

Memperluas Engagement dan Kolaborasi

Perusahaan dengan manajer dan karyawan yang memiliki kemampuan empati memiliki semangat kerja lebih tinggi. Perusahaan dengan empati tinggi juga moral dan retensi yang lebih baik di antara para karyawan.

Pekerja yang tidak merasa terhubung dengan perusahaan bisa menurunkan produktivitasnya. Ini juga mengakibatkan turunnya keuntungan perusahaan seiring berjalannya waktu.

Jadi budaya perusahaan harus bisa membuat karyawan merasa terhubung. Perusahaan perlu mengembangkan budaya empati di antara karyawannya sehingga mereka bisa bekerja sama dengan baik.

Tips untuk Mengembangkan Empati dalam Bisnis

Manfaat empati untuk bisnis sangat luas. Namun menumbuhkan empati tidak selalu mudah dan juga sulit untuk dipalsukan. Saat menilai tujuan belas kasihan dari pihak lain, khalayak tidaklah bodoh. Mereka tahu jika mereka dipermainkan atau dimanipulasi. Jadi dalam hal empati hal tersebut haruslah nyata.

Sebagian orang secara alami bisa memahami orang lain. Mereka tahu bagaimana jika berada di posisi orang tersebut. Bagi mereka empati bisa datang dengan mudah. Bagi yang lain agar bisa berempati maka harus menemukan apa yang harus dilakukan dan apa yang dilarang. Berikut ini beberapa tips empati dalam bisnis:

Melakukan Pencarian untuk Memahami

Saat berbicara dengan orang lain, hindari untuk langsung menghakimi mereka atau narasi mereka saat itu. Jika berpikir bahwa mereka memberi gambaran yang negatif maka perlu untuk memprogram ulang respon padanya.

Coba untuk memberikan respon yang netral tanpa harus langsung menghakimi. Pelaku bisnis perlu untuk memperlambat proses memahami apa yang dikatakan orang lain. Ini memberi ruang untuk tidak segera menghakimi dan mencoba mengapresiasi pandangan orang lain.

Bertemu dengan Banyak Kalangan

Agar bisa memahami orang lain, perlu untuk mengenal lebih banyak orang. Ada banyak kepribadian yang berbeda-beda sehingga membuat masing-masing orang menjadi unik. Coba untuk keluar dari zona nyaman dan bertemu dengan orang lain dari berbagai kalangan.

Semakin banyak bertemu orang dari berbagai kalangan maka bisa membantu memahami pandangan orang-orang. Ini cukup penting dalam bisnis baik itu bagi pemimpin, karyawan, apalagi tim marketing yang berhubungan langsung dengan pelanggan.

Fokus pada Orang Lain Apakah itu Nyata atau Fiksi

Saat membaca atau menonton film, coba untuk tidak hanya fokus pada plot namun pada emosi karakternya. Memahami emosi karakter fiksi juga bisa membantu untuk menjadi berempati. Ini meningkatkan kemampuan untuk mempertimbangkan dan mengapresiasi perasaan orang lain

Tidak Mencampur Pengertian dan Persetujuan

Kita tetap bisa memiliki empati meskipun tidak setuju dengan seseorang. Jadi memahami orang lain bukan berarti harus setuju dengan mereka. Berempati berarti mampu untuk memahami sudut pandang mereka, mengerti mengapa mereka demikian.

Berlatih Reflective Listening

Reflective listening berarti mengulang apa yang orang lain katakan dan memahami emosi mereka sebelum memberikan opini sendiri. Tujuan dan manfaat empati untuk bisnis yaitu agar bisa terhubung dengan pelanggan.

Pelaku bisnis harus bisa mendengarkan orang lain tak hanya dari kata-katanya tapi dari intonasi serta situasi saat itu. Respon yang diberikan tidak harus berupa solusi dari masalah pelanggan. Solusi bukan merupakan poin dari empati, tapi bisa datang kemudian. Pelanggan membutuhkan respon yang alami dan cenderung tidak suka jika diperintah atau dipaksa.

Fokus, Tidak Multitasking Saat Berkomunikasi dengan Orang Lain

Empati berhubungan erat dengan fokus. Orang bisa tahu saat mereka tidak diperhatikan. Di dalam bisnis, komunikasi dengan pelanggan harus fokus tanpa terdistraksi. Coba untuk tidak melakukan hal lain saat sedang berkomunikasi baik dengan rekan kerja atau pelanggan.

Meskipun era teknologi, hubungan antar manusia sangat mempengaruhi kesuksesan bisnis. Bisnis yang tak bisa memahami pelanggannya dengan baik sulit mencapai kesuksesan. Ini juga berlaku dalam bidang digital marketing. Manfaat empati untuk bisnis salah satunya bisa membantu dalam hal pemasaran dan penjualan. Oleh karena itu, penting agar pelaku bisnis menumbuhkan budaya empati dalam lingkungan kerja.

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Ready to start your project with us?
Let's talk!
chevron-down